Profil Desa Prasutan
Ketahui informasi secara rinci Desa Prasutan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Prasutan, Kecamatan Ambal, Kebumen. Mengupas potensi ekonomi dari sektor perdagangan dan pertanian, dinamika sosial budaya yang guyub, serta letak geografis dan demografi di wilayah yang terkenal dengan kuliner legendaris Sate Ambal.
-
Pusat Perdagangan Lokal
Mayoritas penduduk Desa Prasutan berfokus pada sektor perdagangan sebagai mata pencaharian utama, menjadikan desa ini simpul ekonomi penting di lingkungannya.
-
Kental Tradisi Budaya
Kehidupan masyarakat diwarnai oleh kegiatan keagamaan Islam yang kuat dan pelestarian tradisi Jawa, seperti pagelaran wayang kulit dalam perayaan komunal.
-
Lokasi Strategis di Wilayah Agamis
Terletak di Kecamatan Ambal, sebuah wilayah yang dikenal agamis dan kaya akan produk kuliner khas, Desa Prasutan menjadi bagian integral dari identitas sosial dan ekonomi Kebumen selatan.

Terletak di tengah lanskap agraris Kabupaten Kebumen, Desa Prasutan hadir sebagai sebuah wilayah dengan karakteristik unik di Kecamatan Ambal. Jauh dari citra desa yang semata-mata bergantung pada hasil bumi, Prasutan menunjukkan geliat ekonomi yang didominasi oleh sektor perdagangan. Didukung oleh kehidupan sosial-keagamaan yang kental dan warisan budaya yang terus hidup, desa ini menjadi representasi dari harmoni antara modernitas ekonomi dan kekuatan tradisi. Sebagai bagian dari Kecamatan Ambal yang masyhur dengan kuliner legendaris Sate Ambal, Desa Prasutan turut merasakan denyut perekonomian dan membawa identitas khasnya sendiri.
Desa ini merupakan salah satu dari 32 desa yang berada di bawah administrasi Kecamatan Ambal, sebuah wilayah di pesisir selatan Kebumen yang berjarak sekitar 20 kilometer dari ibu kota kabupaten. Dengan populasi kecamatan yang mencapai 61.900 jiwa berdasarkan Sensus Penduduk 2020, Desa Prasutan menjadi bagian dari komunitas yang dinamis dan padat. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk Desa Prasutan, mulai dari kondisi geografis dan demografi, potensi ekonomi yang menjadi tulang punggung masyarakat, hingga dinamika sosial budaya yang memperkuat ikatan warganya.
Geografi dan Demografi
Secara geografis, Desa Prasutan berlokasi di daratan rendah bagian selatan Kabupaten Kebumen dengan koordinat 7°43′49″S 109°45′27″E. Wilayahnya tidak berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, memposisikannya sebagai area penyangga bagi desa-desa pesisir di Kecamatan Ambal. Letaknya yang berada di tengah kecamatan menjadikannya mudah diakses dan terhubung dengan desa-desa lain di sekitarnya.
Luas wilayah Desa Prasutan, meskipun tidak tercatat secara spesifik dalam data publik termutakhir, merupakan bagian dari total luas Kecamatan Ambal yakni 62,41 km². Kepadatan penduduk di tingkat kecamatan yang cukup tinggi memberikan gambaran bahwa lahan di Prasutan dimanfaatkan secara efisien baik untuk pemukiman maupun kegiatan ekonomi.Batas-batas wilayah Desa Prasutan dapat diidentifikasi melalui posisinya terhadap desa-desa tetangga. Berdasarkan data dari desa sekitar, diketahui bahwa:
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Surobayan.
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Surobayan.
Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Kutowinangun.
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kradenan.
Struktur demografi Desa Prasutan, selaras dengan data umum Kecamatan Ambal, didominasi oleh penduduk suku Jawa. Mayoritas mutlak warganya memeluk agama Islam. Hal ini tercermin dari keberadaan sejumlah tempat ibadah seperti langgar atau musala di setiap sudut permukiman serta sebuah masjid jami yang menjadi pusat kegiatan keagamaan, baik untuk ibadah harian maupun perayaan hari besar Islam. Bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari ialah Bahasa Jawa dengan dialek Banyumasan atau yang lebih dikenal sebagai Ngapak, serta Bahasa Indonesia sebagai bahasa formal.
Potensi Ekonomi Berbasis Perdagangan
Salah satu aspek yang paling menonjol dari Desa Prasutan ialah struktur ekonominya. Berbeda dengan banyak desa lain di Kebumen yang mengandalkan pertanian, sumber penghidupan utama masyarakat Prasutan justru berasal dari sektor perdagangan. Aktivitas niaga ini menjadi motor penggerak ekonomi desa dan telah dijalani secara turun-temurun.
Meskipun tidak ada data spesifik mengenai jenis komoditas utama yang diperdagangkan oleh warga Prasutan, lokasinya di Kecamatan Ambal memberikan konteks yang kuat. Kecamatan Ambal merupakan pusat dari beberapa produk unggulan yang terkenal hingga ke luar daerah. Sate Ambal merupakan ikon kuliner yang namanya diambil dari kecamatan ini. Sate dengan bumbu khas berbahan dasar tempe ini menjadi peluang usaha bagi banyak warga, mulai dari penjual di warung-warung lokal hingga produsen sate dalam kemasan yang dipasarkan secara modern.
Selain itu, industri rumahan lainnya yang berkembang pesat di wilayah Ambal yakni produksi emping melinjo. Beberapa pengusaha lokal bahkan telah berhasil membangun jaringan distribusi yang luas, dengan omzet bulanan yang signifikan. Geliat industri emping ini membuka lapangan kerja dan menciptakan perputaran ekonomi yang turut dirasakan oleh desa-desa di sekitarnya, termasuk Prasutan. Sangat mungkin bahwa aktivitas perdagangan warga Prasutan terkait erat dengan distribusi dan pemasaran produk-produk khas daerah ini, baik sebagai pemasok bahan baku, produsen, maupun pedagang perantara.
Meskipun perdagangan menjadi fokus utama, sektor pertanian tidak sepenuhnya ditinggalkan. Kegiatan bercocok tanam lebih banyak difungsikan sebagai usaha sampingan atau untuk memenuhi kebutuhan subsisten (kebutuhan pangan keluarga). Lahan-lahan yang ada umumnya ditanami padi serta tanaman palawija, mengikuti pola tanam yang umum di dataran rendah Kebumen. Keberadaan sektor pertanian ini menjadi penyangga ketahanan pangan warga di tengah dominasi ekonomi perdagangan.
Kehidupan Sosial dan Budaya yang Lestari
Kehidupan masyarakat Desa Prasutan dibangun di atas fondasi sosial dan religius yang kuat. Semangat kebersamaan dan gotong royong masih menjadi bagian dari keseharian warga. Hal ini terlihat dalam berbagai kegiatan komunal, mulai dari kerja bakti membersihkan lingkungan hingga penyelenggaraan acara-acara desa.Sebagai cerminan dari masyarakat yang agamis, perayaan hari besar Islam seperti Idulfitri, Iduladha dan Maulid Nabi Muhammad SAW selalu disambut dengan meriah dan penuh khidmat. Masjid dan musala tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan agama dan kegiatan sosial.
Di sisi lain, tradisi budaya Jawa juga tetap lestari dan mendapatkan ruang di tengah masyarakat. Salah satu bukti nyata dari pelestarian budaya ini ialah penyelenggaraan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Acara ini biasanya diadakan untuk memeriahkan tradisi tertentu, seperti perayaan Suroan (peringatan Tahun Baru Hijriah dalam penanggalan Jawa). Pagelaran ini bukan sekadar tontonan, melainkan sebuah ritual sosial yang sarat akan nilai-nilai filosofis dan menjadi ajang silaturahmi antarwarga. Kehadiran dalang dan alunan gamelan dalam perhelatan semacam itu menunjukkan bahwa seni tradisi adiluhung masih sangat dihargai oleh masyarakat Prasutan.
Keterlibatan aktif warga dalam berbagai kegiatan, seperti yang tercatat dalam acara "Jambore Kader" yang diikuti oleh perwakilan desa, juga menunjukkan tingkat partisipasi publik yang tinggi. Para kader kesehatan dan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) dari Prasutan turut serta dalam program-program yang diinisiasi oleh pemerintah kabupaten, menandakan adanya kesadaran untuk berkontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia dan kesehatan di tingkat desa.
Pemerintahan dan Pembangunan Desa
Roda pemerintahan di Desa Prasutan dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, yang bertanggung jawab atas administrasi kependudukan, perencanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat. Struktur pemerintahan desa mengacu pada Undang-Undang Desa dan peraturan daerah Kabupaten Kebumen, yang memberikan otonomi dalam pengelolaan anggaran dan program pembangunan.
Berdasarkan klasifikasi pemerintah kabupaten, sebagian besar desa di Kecamatan Ambal masuk dalam kategori "Desa Berkembang". Status ini menunjukkan bahwa desa-desa tersebut, termasuk kemungkinan besar Desa Prasutan, memiliki potensi yang terus didorong untuk mencapai kemandirian ekonomi dan sosial yang lebih tinggi. Pemerintah desa, melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes), menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang menjadi acuan program kerja selama periode kepemimpinan kepala desa.
Fokus pembangunan umumnya diarahkan pada peningkatan infrastruktur dasar seperti perbaikan jalan desa, drainase, serta fasilitas umum lainnya. Selain itu, program pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, khususnya untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), juga menjadi prioritas. Dengan dominasi sektor perdagangan di Prasutan, dukungan pemerintah terhadap akses permodalan, pelatihan pemasaran digital, dan fasilitasi legalitas usaha menjadi sangat relevan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi warga.
Sebagai penutup, Desa Prasutan menampilkan wajah sebuah desa yang dinamis. Ia berhasil memadukan identitasnya sebagai pusat perdagangan lokal dengan komitmen untuk merawat tradisi budaya dan nilai-nilai keagamaan. Meskipun tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah layaknya desa agraris atau pesisir, kekuatan utamanya terletak pada sumber daya manusia yang ulet dan adaptif. Ke depan, tantangan bagi Desa Prasutan ialah bagaimana mengoptimalkan potensi perdagangannya dalam era digital, sambil terus menjaga kohesi sosial dan kearifan lokal yang telah menjadi fondasi kehidupan masyarakatnya selama ini.